Makna Lafal Barokah dalam Tafsir Al-Azhar

  • Noor Hasanah STIQ Isy Karima Karanganyar

Abstract

Allah SubhânahuWaTa’ala banyak sekali menyebutkan lafal bârokah di dalam AlQur`an, dan jika kita tadabburi dan pahami makna bârokah meliputi banyak hal. Dalam AlQur`an, kata bâraka dengan berbagai kata jadiannya (al-mubârak dan al-bârakah) muncul beberapa kali dalam Al-Qur`an. Lafal bârokah dalam Al-Qur`an terletak di berbagai surah dan dalam tema yang berbeda, banyak contoh ciptaan Allah yang dianugerahi bârokah. Diantaranya: tempat (negeri, kota, kampung), manusia (keluarga, perorangan), waktu, benda (pohon, rizki, air, dll). Masyarakat Indonesia juga mengenal istilah bârokah atau berkah dalam kehidupan mereka, namun sebagian masyarakat memahami istilah ini dengan pemahaman yang kurang benar seperti fenomena ngalap berkah pada tanah kuburan seseorang yang dianggap terhormat, binatang, atau suatu tempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Maudhu’i Tahlili (Tematik Analitis), peneliti akan menggunakan langkah-langkah yang diambil dari buku Al-Wujuh Wa an Nazhoir dengan menyesuaikan objek penelitian yang akan dibahas. Dalam hal ini penyusun berusaha mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur`an yang mempunyai lafal bârokah serta delefasinya, memaparkan penafsiran masing-masing ayat, kemudian menghimpun makna bârokah berdasarkan tema. Tujuan penelitian adalah mengetahui makna lafal bârokah dalam Tafsîr Al-Azhar. Makna bârokah dalam Al-Qur’an memiliki banyak makna, hal ini disesuaikan dengan sesuatu yang menjadi objek keberkahan tersebut. Lafal Tabâraka berarti kekuasaan, kemampuan, dan kekuatan Allah yang menjadi sumber bârokah, lafal kitâbun mubârokun ber-arti Al-Qur’an Lafal bârokna berarti Allah memberi keberkahan kepada beberapa manusia plihan seperti para nabi, tempat, waktu, dan sumber daya alam. Makna bârokah dalam Tafsîr AlAzhar dibagi beberapa tema, hal tersebut dikarenakan penyesuaian tema yang menjadi objek lafal bârokah beserta pecahannya, yaitu: sumber bârokah (Allah subhanahu wa ta’ala) dengan lafal tabâraka, Al-Qur’an dengan lafal kitâbun mubârokun, manusia (para nabi, yaitu Nabi Isa, Ibrahim dan Ishak beserta keturunannya, Musa beserta pengikutnya, Nuh beserta pengikutnya), tempat (bumi, langit, Syam, Mesir, Palestina, Yordania, Lebanon, dan Irak), waktu (Tafsîr Al-Azhar menyebutkan 2 pendapat, pertama malam 17 Ramadhan malam ketika pertama kali diturunkannya Al-Qur’an, dan malam lailatul qadr), sumber daya alam (pohon zaitun dan air hujan), dan ucapan yang baik (salam).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 2014. Al-Qur`an dan Terjemahan. Ja- karta: Departemen Agama RI.

Abdul Baqi Muhammad Fuad. 1364. Al Mu’jam Al Mufahros Li Alfâdzil Qur’an Al-Karim. Kairo: Darul kutub Al-Mishriyyah.
Amrullah, Abdul Malik Karim. 1982. Tafsir Al- Azhar. Jakarta: Pustaka Panji Mas.
Majelis Ulama Mesir. 2005. Al Mu’jam Al Wasit. Mesir: Maktabah Asy-Syuruq Ad- Dauliyah.
Published
2018-10-19
How to Cite
HASANAH, Noor. Makna Lafal Barokah dalam Tafsir Al-Azhar. Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 57-63, oct. 2018. ISSN 2829-3703. Available at: <https://ejurnal.stiqisykarima.ac.id/index.php/AlKarima/article/view/81>. Date accessed: 04 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.58438/alkarima.v1i2.81.