Studi Penafsiran Tasbih Alam Semesta dalam Tafsir Mafatih Al-Ghaib
Abstract
Penyebutan kata tasbih terdapat di banyak tempat dalam Al-Qur`an. Tidak ada sesuatu yang diulang dalam Al-Qur`an melainkan hal tersebut mempunyai kedudukan yang tinggi dan agar dijadikan perhatian oleh pembacanya. Al-Qur`an menyebutkan bahwa tidak hanya manusia saja sebagai khalifah di bumi yang bertasbih. Akan tetapi alam semesta beserta seluruh isinya juga bertasbih kepada Allah Ta’âla. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran terhadap ayat-ayat yang membicarakan tasbih alam semesta dalam tafsir Mafâtîh al-Ghaib dan metode penafsiran yang dipakai oleh penulisnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan maudhû’i (tematik) dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Diawali dengan menetapkan tema yang akan dibahas, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan tema, menganalisa masing-masing ayat secara menyeluruh dengan fokus kajian terhadap sumber yang telah ditentukan. Hasil analisa dari penelitian ini diketahui bahwa dalam tafsir Mafâtîh al-Ghaib dijelaskan makhluk mukallaf bertasbih kepada Allah dengan dua cara: Pertama dengan ucapan (lisân al-maqâl). Kedua, dengan perbuatannya (lisân al-hâl) yang menunjukkan pengesaan kepada Allah, memuliakan dan mensucikan-Nya. Adapun tasbih makhluk yang ghairu mukallaf seperti hewan, tumbuhan, dan benda-benda mati, maka tasbihnya dilakukan dengan lisân al-hâl. Sedangkan metode yang dipakai dalam penafsiran terhadap ayat-ayat tasbih alam semesta antara lain: memperhatikan hubungan (munâsabah) antar ayat, susunan dan pemilihan kata dalam ayat, pemaparan pendapat yang berseberangan secara detail untuk kemudian dibantah, dan penafsiran didominasi ra`yu penulis.
Downloads
References
Al-Badr, Abdurrazzaq, 2003, Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkar,Kuwait, Cet. 2.
Al-Bukhari, Muhammad Ibn Isma’il, 1422 H, Shahih Al-Bukhari, Tahqiq Muhammad Zuhair Nashir an-Nashir, Dar at-Thauq an-Najah, Cet. 1.
Al-Khalidi, Shalah Abdul Fatah, 2012, Ta’rif ad-Darisin bi Manahij al-Mufasirin, Damaskus: Dar al-Qalam, Cet. 5.
Al-Khatib, Musa, 2010, Ketika Alam Bertas- bih, terj. Arif Munandar, Solo: Kiswah Media, Cet. 1.
Al-Munawir, Ahmad Warson, Al-Munawir, 1997, Surabaya: Pustaka Progresif, Cet. 14.
Al-Qaththan, Manna’, 2005, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, terj. H. Aunur Rafiq El- Mazni, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. 6.
An-Naisaburi, Muslim Ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim, Tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Dar Ihya’ at-Turats, Cet. 1.
An-Najjar, Zaghloul, 2003, Seluruh Alam pun Bertasbih kepada-Nya, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, Jakarta: Gema Insani Press, Cet. 1.
Ar-Razi, Abu Abdillah Fakhruddin, 1420 H, Mafatih Al-Ghaib, Beirut: Dar Ihya’ at- Turats, Cet. 3.
Azwar, Syaifuddin, 1998, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.1.
Az-Zarqani, Muhammad Abdul ‘Adzim, 1995, Manahil al-Irfan fi Ulum al-Qur’an, Bei- rut: Dar Kutub al-Ilmiyah, Cet. 1.
Baqi, Muhammad Fuad Abdul 2012, Muham- mad, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an al-Karim, Damaskus: Dar al- Basyair, Cet. 1.
Bucaille, Maurice, 2005, Jelajah Alam Bersa- ma Ilmu Al-Qur’an, Terjemahan: Sujiati, Solo: Pustaka Arafah, Cet. 1
Hijazi, Muhammad Mahmud, Kesatuan Tema dalam Al-Qur’an, terj. Abdul Hayyie al- Kattani, Jakarta: Gema Insani, 2010, Cet. 1.
Khusnan, Ulinnuha, “Ketika ar-Razi Diper- masalahkanâ€, http://www.iiq.ac.id/index. php?a=artikel&d=2&id=44, diakses tang- gal 15 Oktober 2016, jam 10.32 WIB.
Mukhtar, 2013, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta Selatan: GP Press Group, Cet. 1.
Purwanto, Agus, 2013, Ayat-Ayat Semesta, Bandung: Mizan, Cet. 5.
Syuhbah, Abu, 1408 H, Al-Israiliyyat wa al- Maudhu’at fi Kutub at-Tafsir, Kairo: Mak- tabah as-Sunnah, Cet. 1.