Penafsiran Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 51

Studi Komparasi Penafsiran Buya Hamka dan Sayyid Quthb

  • Zain Faqih Mubarok STIQ Isy Karima Karanganyar

Abstract

Dalam Al-Qur’an, terdapat sekian banyak lafaz ataupun ayat yang telah ditafsirkan oleh para ulama dengan makna-makna yang berbeda. Perbedaan penafsiran seringkali akan memunculkan dampak pada hukum yang dilahirkan. Di antara lafaz dan ayat yang memiliki dampak disebabkan oleh perbedaan penafsiran ini adalah surat Al-Maidah ayat 51. Penelitian ini fokus pada penafsiran surat Al-Maidah ayat 51 dalam kitab tafsir Fii Zhilaalil Qur’an karya Sayyid Quthb dan kitab Tafsir Al-Azhar Karya Prof. Dr. Hamka (Buya Hamka), Persamaan dan perbedaan penafsiran keduanya, serta cara bermuamalah dengan orang-orang Yahudi ataupun Nasrani, menurut kedua mufassir tersebut. Penelitian ini berbasis kajian pustaka (library research) dengan pendekatan studi komparatif (muqorin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Surat Al-Maidah ayat 51 dalam pandangan Sayyid Quthb mengandung larangan bagi seorang muslim menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai penolong, teman setia dan pelindung. Sedangkan menurut Buya Hamka, ayat ini mengandung larangan menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, 2) Perbedaan dari keduanya adalah Sayyid Quthb memaknai auliyaa’ sebagai penolong, teman setia dan pelindung dan Buya Hamka memaknai auliyaa’ sebagai pemimpin. Persamaannya adalah mereka mengutip riwayat tentang sebab turunnya surat Al-Maidah ayat 51, yaitu kisah pengakuan Ubadah bin Shamit yang berlepas diri dari sekutunya dari orang-orang Yahudi dan keengganan Abdullah bin Ubay bin Salul berlepas diri dari orang-orang Yahudi yang menjadi sekutunya 3) Penafsiran kedua tokoh tersebut berimplementasi diperbolehkannya bermuamalah dengan orangorang Yahudi dan Nasrani selama tidak berhubungan dengan akidah dan tatanan masyarakat Muslim.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baidan, Nasruddin. 1998. Metodologi Penaf- siran Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pe- lajar Offset.

Departemen Agama RI, tt.Al-Qur’an dan Ter- jemahnya. Bandung: Syamil Cipta Media.
Hamka. 2017. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani, cet. Ke-2.
Muhammad Abdus Syakur, “Mahfud MD: Kata ‘Auliya’ pada Al-Maidah ayat
51 Berarti Pemimpin”, diakses dari http://hidayatullah.com/berita/nasional/ read/2016/10/24/103358/mahfud-md- kata-auliya-pad-al-maidah-51-berarti- pemimpin.html pada 17 september 2018 pukul 20.45 WIB.
Quthb, Sayyid. 2004. Fî Zhilâl Al-Qur`ân. Kai- ro: Daar As-Syuruuq, cet. Ke-33.
Republika.co.id. “Ini Penjelasan Ishomud- din Soal Tafsir Al-Maidah 51” diakses https://m.republika.co.id/amp/onb4zy37 pada tanggal 17 september 2018 pukul
20.50 WIB.
Published
2020-04-18
How to Cite
MUBAROK, Zain Faqih. Penafsiran Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 51. Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 39-53, apr. 2020. ISSN 2829-3703. Available at: <https://ejurnal.stiqisykarima.ac.id/index.php/AlKarima/article/view/69>. Date accessed: 22 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.58438/alkarima.v3i2.69.