Al-Qur'an, Sains, dan Teknologi
(Pendekatan Historis dan Teologis)
Abstract
Sekilas judul di atas mengonfrontasikan Al-Quran dengan sains dan teknologi. Sama sekali tidak, karena sejak awal Al-Quran mendorong umat Islam untuk mengembangkan keduanya. Masalahnya, fakta menunjukkan sebaliknya, di mana umat Islam tertinggal dalam sains dan teknologi. Untuk mengetahui fakta di balik itu, perlu kiranya melacak akar masalahnya dengan menggunakan pendekatan historis dan teologis. Pendekatan historis untuk mengungkap fakta sejarah perhatian umat Islam dan kontribusi mereka dalam sains dan teknologi. Sedangkan teologis digunakan untuk melacak dalil-dalil normatif Al-Quran dan Sunnah yang berkatian dengan sains dan teknologi, sehingga teridentifikasi posisi AlQuran dalam konteks ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ilmuwan muslim klasik adalah pionir dalam pengembangan sains dan teknologi. Dengan semangat Al-Quran, mereka percaya diri bergumul dengan ilmu dan filsafat Yunani, menerjemahkan dan mengadaptasikan serta mengembangkannya. Terbukti Al-Quran merupakan sumber inspirasi, motivasi dan petunjuk mereka dalam mengembangkan sains dan teknologi, yang memungkinkannya memimpin peradaban dunia selama berabad-abad. Di samping itu, bertebaran ayat-ayat AlQuran baik eksplisit maupun figuratif, yang mendorong penguasaan sains dan teknologi dan memosisikan orang yang berilmu pada derajat yang tinggi. Melihat fakta sejarah dan dalil normatif Al-Quran, jika umat Islam tertinggal dalam sains dan teknologi, masalahnya bukan pada Al-Quran, tetapi pada sikap mereka terhadap Al-Quran, di samping faktor internal dan eksternal umat Islam. Untuk kembali memimpin peradaban dunia, umat Islam sekarang harus mengikuti para ilmuwan muslim klasik dalam bersikap dan mengamalkan Al-Quran sehingga mereka unggul dalam pengembangan sains dan teknologi. Fakta yang tidak terbantahkan, bahwa supremasi Barat dalam sains dan teknologi merupakan kesinambungan dari peradaban sebelumnya.
Downloads
References
Abdullah, Taufiq dkk (ed), Metodologi Penelitian Agama. Suatu Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004, cet.2.
Ali, M. Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama. Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, cet.1.
Aly, Abdullah (ed), Shabran Media Penkajian dan Dakwah Islam, nomer 1 tahun viii, 1994.
Bey, Arifin, Beyond Civilizational Dialogue. A multicultural Symbiosis in the Service of World Politics, Jakarta; Paramadina, 2003.
Kartanegara, Mulyadhi, Pengantar Epistemologi Islam, Yogyakarta: Penerbit Mizan, 2003, cet.1
Kholaf, Abdul Wahab, ‘Ilmu Usul Fiqh, Kairo Mesir: Darul Qolam, 1978.
Ma’arif, Ahmad Syafi’i dkk (Penyunting), Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, Yogyakarta: Sipress, 1993, cet.2.
Mahzar, Armahedi, Islam Masa Depan, Pustaka,Bandung, 1993.
Naim, Muchtar, Kompendium himpunan ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan Fisika dan Geografi (ilmu alam dan Ilmu Bumi), Jakarta: Hasanah, 2001. ‘Abdurrahim, Muhammad Imaduddin, Sains dalam Perspektif Al Qur’an, dalam Al Qur’an dan..., 1993.
Najib,Emha Ainun, Akhlaq Warisan Nomor Satu, lihat Permasalahan Abad XXI: Sebuah Agenda, Said Tuhuleley( Peyunting), Yogyakarta: Sipress, 1993, cet.1
Pusposutardjo, Suprojo, Posisi Al Qur’an teerhdap ilmu dan teknologi, dalam AlQur’an dan Tantangan.., lihat Al Qur’an dan..., 1993
Ulinuha Agus, Ilsam dan IPTEKS, Surakarta: LPIK UMS, 2015, cet.1
Wahid, Sa’adi Abdul, Studi Ulang Ilmu al-Qur’an dan Ilmu Tafsir, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah, 2001, cet.1.
Yahya, Harun, Al-Qur’an dan Sains, Memahami Metodologi Bimbingan Al-Qur’an bagi Sains, alih bahasa Tim Penerjemah Hikmah Teladan, Ari Nilandari dkk (ed),Bandung: Penerbit Dzikro, 2004, cet. 1.