Resepsi Surah An-Nur Ayat 41 sebagai Wasilah pada Tradisi Betukak Mesan di Dusun Ketangga Lombok Timur
Abstract
Adanya sebuah intraksi umat Islam dengan al-Qur’an kerap kali menimbulkan penerimaan akan al-Qur’an. Penerimaan atau resepsi yang terjadi dalam umat Islam tersebut terwujud dalam bentuk yang beragam, tergantung pada cara berfikir, kognisi sosial, dan konteks yang mengitari kehidupan masyarakat tersebut. Salah satu bentuk penerimaan al-Qur’an yaitu terwujud pada tradisi betukak mesan, yaitu sebuah tradisi yang dilakukan dalam rangka upacara kematian. Tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Ketangga. Mereka meyakini bahwa dalam tradisi tersebut mengandung manfaat, di mana dengan dilakukannya tradisi tersebut maka akan menjadi penolong atau wasilah bagi mayit tersebut. Oleh karenanya penelitian ini mencoba mengurai atau mengungkap motif-motif masyarakat Ketangga menyelenggarakan tradisi tersebut. Dalam memudahkan mengungkap motif tersebut, digunakan pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan fenomenologi dengan analisa interpretatif. Adapun kesimpulan akhir dari penelitian ini ialah bahwa tradisi betukak mesan lahir dari pemahaman masyarakat akan ayat al-Qur’an maupun hadis. Di mana dalam hal ini resepsi al-Qur’an nampak dari dilakukannya pembacaan ayat-ayat al-Qur’an terhadap batu yang digunakan sebagai nisan tersebut.
Downloads
References
Scripture in the History of religion. Sedney: Melbourne University Press, 1988.
Gill, Sam D. “Nonliterate Traditions and Holy Books:
Toward a New Model,†in The Holy Book in Comparative Perspective, ed. Frederick M. Denny and Rodney L. Taylor Carolina: University of South Carolina Press, 1985.
Mustaqim, Abdul. Metode penelitian Al-Qur’an dan Tafsir.
Yogyakarta: Idea Press, 2019.
Al-Shaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin
Ishaq, Tafsir Ibnu Katsir. Terj. Abdullah Ghoffar dan Abu
Ihsan. Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2004.
Mansur, M dkk. Metodelogi Penelitian Living Qur’an dan
Hadis. Yogyakarta: TH-Press, 2007.
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Haryati, Isti. “From The Play Die Dreigroschenoper To Ikan
Asin: A Study On Hans Robeert Jauss’ Horizon Of Expectationâ€. Dalam Retorika, Vol. 13, no. 1 (Februari 2020): hal. 44.
Hasan, Muhammad Zainul. “Resepsi Al-Qur’an Sebagai
Medium Penyembuhan Dalam Tradisi Bejampi Di Lombokâ€. Dalam Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis, Vol. 21, no. 1 (Januari 2020): hal. 133-152.
Muhtador. “Pemaknaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Dalam
Mujahadah: Studi Living Qur’an di PP Al-Munawwir Krapyak Komplek Al-Kandiyasâ€. Dalam Penelitian, Vol. 8, no. 1(Februari 2014): hal. 93-112.
Basid, Abd. dkk. “Kontruksi Budaya Akikah dan Selapan:
Studi Living Qur’an di Kabupaten Probolinggoâ€. Dalam Jurnal Islam Nusantara, Vol. 05, o. 02 (Juli-Desember 2021): hal. 67-77.
Zainuddin ,Ahmad dan Faiqotul Hikmah. “Tradisi Yasinan:
Kajian Living Qur’an di Ponpes Ngalah Pasuruanâ€. Jurnal Mafhum, Vol. 4, No. 1( Mei 2019): hal. 9-26.
Fauziah, Siti. “Pembacaan al-Qur’an Surat-surat Pilihan di
Pondok Pesantren Putri Daar Al-Furqan Jangggalan Kudus, (Studi Living Qur’an)â€. Dalam Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis. Vol. 15, no. 1 (Januari 2014): hal. 159–180.
Rafiq, Ahmad. “Living Qur’an: Is Texts and Practices in the
Functions of the Scriptureâ€. Dalam Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis. Vol. 22, no. 2 (Mei 2021): hal. 469-484.
Mulyati, Farihatni. “Makna Wasilah Dalam Surah Al-Maidah
Ayat 35 dan Surah Al-Isra’ Ayat 57â€. Dalam Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan. Vol. 14, no. 25 (April 2016): hal. 61-77.
Ramdhani, Fawaidur dkk. “Quran in Everyday Life: Resepsi
al-Qur’an Masyarakat Congaban Bangkalan Maduraâ€. Dalam Potret Pemikiran. Vol. 26, no. 2, 2022. hal. 224-241.
Rahman, Habibur. “Amin al-Khuli: Pendekatan Kritik Sastra
Terhadap al-Qur’anâ€. Dalam al-Irfan. Vol. 1, no.1 (Maret 2019): hal. 94-120.
Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. Shahih al-Bukhari “Bab
mengadu domba di antara dosa besarâ€, hadis nomor no. 5592.
Wawancara pribadi dengan Kamal, Ketangga, 2 April 2021.
Wawancara pribadi dengan Sholihin, Ketangga, 25 Mei 2021.